Langsung ke konten utama

Menikmati Seni Sambil Berfilsafat


Menganalisis Karya Dalam Pameran "Pekan Budaya Nasional"


"Torso"
Kustiyah (1960)

Lukisan berjudul "Torso" Karya Kutsiyah menggunaan cat minyak diatas kanvas. lukisan ini menggambarkan pandangan dirinya dan bagaimana Edhi Sunarso menerima pandangan itu.

Berdasarkan teori "Mimesis", karya ini menggambarkan sebuah patung tubuh manusia yan tidak memiliki bagian tubuh yang lengkap, dan sebuah vas yang memiliki 3 bunga berwarna merah yag sangat indah, dan  seperti penjelasan dari Kutsiyah, ia membuat lukisan ini dari apa yang sudah ia buat oleh seniman lain, yang berarti lukisan ini meliatkan peniruan, tetapi seniman menambahkan unsur dan elemen lain yang membuat lukisan ini semakin menarik dan memiliki makna yang lebih dalam.

Berdasarkan teori "Significant Form, gambaran patung tubuh dan vas bunga mendominasi lukisan ini karna ukurannya yang cenderung lebih besar dan berada di tengah lukisan. Lukisan ini menggunakan warna yang cenderung gelap, tetapi warna merah pada bunga seakan akan memberikan titik fokus pertama ketika pertama kali melihat lukisan ini.



"Perempuan sedang merokok"
Siti Ruliyati (2005)

Lukisan berjudul "Perempuan Sedang Merokok" Karya Siti Ruliyati menggunaan cat minyak diatas kanvas. lukisan ini menggambarkan seorang perempuan yang sedang merokok di sebah cafe outdoor.

Berdasarkan teori 'Mimesi", lukisan ini menggunakan unsur realisme yang menggambarkan seorang perempuan yang sedang duduk di sebuah cafe sambil merokok dalam kehidupan nyata, terdapat secangkir kopi dan sebuah vas bunga diatas meja yang dilukis secantik mungkin.

Berdasarkan teori "Significant Form", Lukisan ini menggunakan warna yang cenderung cerah seperti warna merah muda, hijau tosca, putih, dan coklat muda. dengan menggunakan goresan kuas yang tegas membuat lukisan ini terlihat ceria dan enak dipandang.



"Rumah Petani Australia"
Kartika (1991)



Lukisan berjudul "Rumah Petani Autralia" Karya Kartika menggunaan cat akrilik diatas kanvas berukuran 120 x 147 cm. 

Berdasarkan teori "Mimesi", lukisan beraliran realisme yang menggambarkan kehidupan manusia dan alam di dunia nyata, lukisan ini menggambarkan potret pedesaan dalam suasana musim dingin yang dipenuhi salju. terdapat beberapa rumah sederhana, pepohonan tanpa daun khas musim dingin, dan satu aktivitas manusia. 

berdasarkan teori "Significant form", warna putih yang mendominasi lukisan sebagai latar belakang,  garis dan bidang yang dilukis menggunakan warna coklat sebagai highlight dalam lukisan ini, dibuat melalui goresan goresan kuas yang menghasilkan tekstur semu.


"Kampung di Jepang"
Kartika (1991)

Lukisan berjudul "Kampung di Jepang" Karya Kartika menggunaan cat akrilik diatas kanvas berukuran 78 x 98 cm. 

Berdasarkan teori "Mimesi", lukisan ini menggambarkan alam dalam kehidupan nyata, walau tidak begitu realis tetapi masih bisa diketahui apa yang ingin digambarkan sang seniman, lukisan ini menginterpretasikan potret sebuah perkampungan di daerah jepang, yang dapat ditebak dari tulisan kanji yang terpampang di papan sebuah toko, terdapat pula pepohonan, jalanan sepi dan sebuah tiang yang mehiasi lukisan.

berdasarkan teori "Significant Form", Lukisan ini memiliki kebebasan dalam pemilihan bentuk dan warna sehingga dapat menggambarkan emosi dalam peristiwa dalam karya. warna yang digunakan cenderung cerah, dan banguan toko sebagai titik fokus utama yang dilukis lebih realist dibanding elemen lain, sepeti garis dan bidang yang dibuat abtrak seperti dalam penggambaran awan yang mengingatkan saya pada lukisan Starry Night karya Van Gogh.

"Trotoar"


Berdasarkan teori "Mimesis" lukisan beraliran realis yang menggambarkan potret suasana lingkungan di daerah Pejaringan Jakarta secara real time, terdapat beberapa kendaraan bermobil dan kendaraan bemo berwarna merah dan meja sebagai highlight dalam lukisan ini. 

berdasarkan teori "Significant Form" pemilihan warna pada elemen elemen visual dalam lukisan ini mengunakan warna cerah dan gelap sehingga memiliki komposisi warna yang membuat lukisan ini terlihat sangat realis seperti dalam kehidupan nyata , warna merah dalam pewarnaan kendaraan bemo menjadikan titik fokus utama ketika pertama kali melihat lukisan ini, goresan kuas dalam penggambaran garis dan bidang digambarkan secara tegas dan kuat.  








Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menganalisis Teori "Mimesis" dan "Significant Form" Dalam Karya

Nama    : Andini Safa Saqina Kelas    : R3K NPM    : 20246500845 Hasil Analisis 3 Karya Menggunakan  Teori "Mimesis" dan "Significant Form"   "Bedroom in Arles" Vincent Van Gogh                     Lukisan  Bedroom in Arles  ini merupakan karya oil on canvas dari van Gogh. Objek yang dilukis yakni sebuah kamar tidur miliknya di Gedung Kuning.  Dia menyiapkan ruangan itu sendiri dengan perabotan sederhana dan dengan karyanya sendiri di dinding. Teori "Mimesis"  Lukisan "Bedroom In Arles" karya Vincen Van Gogh ini merepresentasikan sebuah kamar tidur  milik van Gogh sendiri ketika hidup di Place Lamartine di Arles, Bouches-du-Rhone, Prancis atau dikenal juga sebagai Rumah Kuning. Di dalam lukisan ini van Gogh menggambarkan "bagaimana suasana kamar dari seorang pelukis". dengan menampilkan sebuah tempat tidur. 2 kursi. satu meja tidur dengan beberapa barang diatasnya...

Questioning About Art In Me👩🏻‍🎨🎨

5 pertanyaan dalam diri tentang seni👩🏻‍🎨 1. Mengapa menyukai seni? = seni sangat menyenangkan dan selalu tidak membosankan, seni adalah salah satu tempat untuk mengespresikan semua perasaan, ide, dan kreativitas dalam diri saya, tidak hanya membuat suatu gambar, sejak kecil saya sangat menyukai seni tari seperti tari tradisional maupun modern, dilanjut mempelajari hal” lain yang berkaitan dengan seni yang membuat saya berfikir bahwa seni itu menyenangkan, dan saya ingin mengetahui dan mempelajari lebih dalam tentang seni itu sendiri. 2. bagaimana proses anda membuat karya seni? = pertama tentu saja sudah memahami pokok” dan teknik dasar seni, setelah itu membuat konsep desain yang ingin saya buat, kemudian mencari referensi terkait desain melalui berbagai media, atau melalui pemikiran sendiri, tidak lupa untuk memikirkan makna apa yang ingin disampaikan dalam karya tersebut, setelah itu menyiapkan segala alat dan bahan pendukung, dan membuatnya dengan teliti dan penuh konsentras...

Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1

 Teori dan Rumusan Masalah Pada Performance Art  “ I’m a Ghost in My Own House ” Karya Melati Suryodarmo Performance Art "I’m a Ghost in My Own House"       I’m a Ghost in My Own House adalah sebuah seni performans karya Melati Suryodarmo berdurasi dua belas jam, sejak pukul sembilan pagi hingga pukul sembilan malam, yang dilangsungkan di ruang pamer utama Lawangwangi Creative Space yang bernuansa mayoritas hitam dan temaram.     Dalam katalog pameran, Hendro Wiyanto sang kurator menyatakan bahwa kurang lebih pameran ini mengingatkan akan teori Heidegger mengenai keberadaan atau Being.      Pada saat karya tersebut mulai dipentaskan, Melati berdiri di tengah ruang pamer yang setengahnya telah diubah menjadi sebuah kolam arang dengan rambut dikepang dalam balutan gaun putih panjang. Melati menggerus ratusan batang arang yang menutupi lantai tempatnya berdiri menjadi bubuk dengan menggunakan meja dan gilingan batu yang ada di depannya. Gil...