Langsung ke konten utama

Proses Penulisan Artikel Ilmiah Tahap 1

 Teori dan Rumusan Masalah Pada Performance Art 
I’m a Ghost in My Own House” Karya Melati Suryodarmo



Performance Art
"I’m a Ghost in My Own House"

   
  I’m a Ghost in My Own House adalah sebuah seni performans karya Melati Suryodarmo berdurasi dua belas jam, sejak pukul sembilan pagi hingga pukul sembilan malam, yang dilangsungkan di ruang pamer utama Lawangwangi Creative Space yang bernuansa mayoritas hitam dan temaram.

    Dalam katalog pameran, Hendro Wiyanto sang kurator menyatakan bahwa kurang lebih pameran ini mengingatkan akan teori Heidegger mengenai keberadaan atau Being. 

    Pada saat karya tersebut mulai dipentaskan, Melati berdiri di tengah ruang pamer yang setengahnya telah diubah menjadi sebuah kolam arang dengan rambut dikepang dalam balutan gaun putih panjang. Melati menggerus ratusan batang arang yang menutupi lantai tempatnya berdiri menjadi bubuk dengan menggunakan meja dan gilingan batu yang ada di depannya. Gilingan batu yang digunakan Melati pecah di bagian sebelah kanan sekitar sore hari, membuatnya nampak kesulitan dalam proses penghancuran arang, namun ia tidak berhenti. Melati berkali-kali mengerang kesakitan saat ia tak sengaja menyakiti dirinya sendiri, membuat beberapa penonton mengernyit, bersimpati dengannya. Seiring waktu, sambil sesekali beristirahat dengan duduk atau berbaring di atas hamparan batangan arang, wajah dan gaun Melati semakin menghitam di bawah sorotan sinar lampu yang meneranginya. Sejenak sebelum mengakhiri karyanya, dengan tubuh yang lelah, Melati berdiri merapat di tembok, menatap penonton dengan mata membelalak dan wajah hitam legam oleh noda arang. Melati kemudian meninggalkan ruang pamer perlahan setelah karya performans beliau dinyatakan selesai. 

    Tema besar atau konsep inti dari pameran “I’m a Ghost in My Own House” adalah kenyataan hidup, dimana dalam hal ini mengacu pada kematian, yang kemudian lantas tersembunyi oleh kehidupan sehari-hari. Hal ini kemudian berujung pada perasaan keterasingan yang meliputi kehidupan manusia sehari-hari. 

Menurut teori Significant Form

    Representasi visual yang digunakan Melati dalam karya yang berjudul I’m a Ghost in My Own House terlihat menggunakan warna hitam-putih dalam performansnya, seperti gaun putih, meja batu serta penggiling, batangan arang, serta nuansa ruang pamer. Seluruh unsur visual tersebut melambangkan kegelisahan beliau akan eksistensi beliau yang dirasa mengambang, baik dalam kehidupan pribadi maupun dalam kehidupan sosial dimana beliau merasa terasing dari apa yang seharusnya adalah hal-hal dan orangorang yang paling dekat dengan beliau. Makna karya menceritakan pada kegelisahan Melati akan eksistensi dirinya. Penggunaan visualisasi serta arang dalam karya ini merupakan salah satu unsur orisinalitas dalam karya tersebut.


Rumusan Masalah

1.) Apa yang dimaksud dengan Performance art?

2.) Mengapa Melati Suryodarmo menggunakan media arang sebagai penyampaian emosi dalam karya ini?

3.) Apa keterkaitan performance art I'm a Ghost In My Own House dengan teori Heidegger mengenai keberadaan atau Being? 

4.) Bagaimana proses pembentukan emosi pada permorance art ini?

5.) Bagaimana cara performance art ini mempengaruhi emosi seseorang/penonton?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Menikmati Seni Sambil Berfilsafat

Menganalisis Karya Dalam Pameran "Pekan Budaya Nasional" "Torso" Kustiyah (1960) Lukisan berjudul "Torso" Karya Kutsiyah menggunaan cat minyak diatas kanvas. lukisan ini menggambarkan pandangan dirinya dan bagaimana Edhi Sunarso menerima pandangan itu. Berdasarkan teori "Mimesis", karya ini menggambarkan sebuah patung tubuh manusia yan tidak memiliki bagian tubuh yang lengkap, dan sebuah vas yang memiliki 3 bunga berwarna merah yag sangat indah, dan  seperti penjelasan dari Kutsiyah, ia membuat lukisan ini dari apa yang sudah ia buat oleh seniman lain, yang berarti lukisan ini meliatkan peniruan, tetapi seniman menambahkan unsur dan elemen lain yang membuat lukisan ini semakin menarik dan memiliki makna yang lebih dalam. Berdasarkan teori "Significant Form, gambaran patung tubuh dan vas bunga mendominasi lukisan ini karna ukurannya yang cenderung lebih besar dan berada di tengah lukisan. Lukisan ini menggunakan warna yang cenderung gelap, te...

Menganalisis Teori "Mimesis" dan "Significant Form" Dalam Karya

Nama    : Andini Safa Saqina Kelas    : R3K NPM    : 20246500845 Hasil Analisis 3 Karya Menggunakan  Teori "Mimesis" dan "Significant Form"   "Bedroom in Arles" Vincent Van Gogh                     Lukisan  Bedroom in Arles  ini merupakan karya oil on canvas dari van Gogh. Objek yang dilukis yakni sebuah kamar tidur miliknya di Gedung Kuning.  Dia menyiapkan ruangan itu sendiri dengan perabotan sederhana dan dengan karyanya sendiri di dinding. Teori "Mimesis"  Lukisan "Bedroom In Arles" karya Vincen Van Gogh ini merepresentasikan sebuah kamar tidur  milik van Gogh sendiri ketika hidup di Place Lamartine di Arles, Bouches-du-Rhone, Prancis atau dikenal juga sebagai Rumah Kuning. Di dalam lukisan ini van Gogh menggambarkan "bagaimana suasana kamar dari seorang pelukis". dengan menampilkan sebuah tempat tidur. 2 kursi. satu meja tidur dengan beberapa barang diatasnya...