Nama : Andini Safa Saqina
Kelas : R3K
NPM : 20246500845
Hasil Analisis 3 Karya Menggunakan Teori "Mimesis" dan "Significant Form"

"Bedroom in Arles"
Vincent Van Gogh Lukisan Bedroom in Arles ini merupakan karya oil on canvas dari van Gogh. Objek yang dilukis yakni sebuah kamar tidur miliknya di Gedung Kuning. Dia menyiapkan ruangan itu sendiri dengan perabotan sederhana dan
dengan karyanya sendiri di dinding.
Teori "Mimesis"
Lukisan "Bedroom In Arles" karya Vincen Van Gogh ini merepresentasikan sebuah kamar tidur milik van Gogh sendiri ketika hidup di Place Lamartine di Arles, Bouches-du-Rhone, Prancis atau dikenal juga sebagai Rumah Kuning. Di dalam lukisan ini van Gogh menggambarkan "bagaimana suasana kamar dari seorang pelukis". dengan menampilkan sebuah tempat tidur. 2 kursi. satu meja tidur dengan beberapa barang diatasnya, dan juga beberapa lukisan dan pakaian miliknya yang menggantung di dinding.
Teori "Significant Form"
Lukisan "Bedroom In Arles" karya Vincen Van Gogh ini meggunakan warna-warna cerah dimaksudkan
untuk mengekspresikan 'istirahat' atau 'tidur' yang mutlak.

"Ballad of a Hero #3"
Roby Dwi Antono
Lukisan surealism “Ballad of a Hero #3” karya Roby Dwi Antono ini menampilkan sosok kelinci berbadan gadis perempuan yang duduk di samping kepala tokoh ranger merah dari serial Power Ranger di masa kecil.
Teori "Mimesis"
Pada karya ini Roby Dwi Antono merepresentasikan seekor kelinci nampak sedang memangku otak berukuran kecil. sedangkan di dalam kepala ranger merah terdapat jantung yang berukuran besar. Roby melukiskan organ-organ tubuh dengan sangat melankolis. Ikon anak-anak yang populer seperti Power Ranger dipadukan sosok menggemaskan dari sang kelinci dan disejajarkan dengan organ tubuh yang menyeramkan. Pertentangan semacam ini seringkali memberi kekhasan dalam karyanya yang menyimpan banyak teka-teki dan juga gambaran tentang dunia yang rumit.
Teori "Significant Form"
Pada karya ini merepresentasikan realita sang seniman bahwa dirinya berusaha mengkritik kesalahan masa lalu dan menciptakan harapan dirinya untuk masa depan. Sementara, karakter yang dilukis adalah bagian dari imajinasi, kepercayaan, dan kenangan.
Roby Dwi Antono
Lukisan surealism “Clara” karya Roby Dwi Antono ini menampilkan potret anak kecil
Teori "Mimenis"
Pada karya ini Roby Dwi Antono merepresentasikan potret sosok anak kecil dengan mata hitam bulat besar dengan tatapan kosong serta gambaran wajah yang kabur, dengan pewarnaan monokrom.
Teori "Significant Form"
Mata hitam bulat besar tersebut seperti memancarkan aura gelap. Selain itu, gambar wajah yang kabur seolah-olah merepresentasikan kenangan-kenangan pahit yang menjadi akar dari tumbuhnya rasa trauma.
Kesimpulan
Seni lukis merupakan bahasa ungkapan dari pengalaman artistic maupun
ideologis yang menggunakan garis dan warna, guna mengungkapkan
perasaan, mengekspresikan emosi, gerak, ilusi, maupun ilustrasi dari
kondisi subjektif seseorang
Setelah menganalisis karya karya diatas maka dapat disimpulkan bahwa Teori mimesis adalah teori yang mengatakan bahwa seni adalah tiruan objek yang ada dalam kehidupan nyata, menurut pluto, seorang seniman,khususnya pelukis, merupakan penjiplak kelas dua, ia menjiplak dari sebuah jiplakan. Berbeda dengan pendapat dari Aristoteles, ia menilai positif terhadap mimesis dan mengatakan bahwa hasil mimesis bukanlah sebuah imitasi melainkan representasi.
namun demikian ada beberapa seniman yang menambahkan sisi imajinatif mereka ke sebuah karya.
selain itu dalam teori significan form menurut Clive Bell secara eksplisit memisahkan bentuk penting dari keindahan, untuk memiliki bentuk yang signifikan, suatu objek tidak perlu menarik asalkan menimbulkan respons emosional. Seperti yang dikatakan Clive Bell secara ringkas, "Namun, hal yang penting tentang sebuah gambar bukanlah bagaimana gambar itu dilukis, tetapi apakah gambar itu membangkitkan emosi estetis.".Sebuah karya lukis harus mampu menimbulkan sesuatu yang eksklusif,
dengan kata lain, lukisan tidak harus membuat seseorang merasakan emosi
estetis empatis tentang kegembiraan atau kesedihan. Karya seni yang
demikian itu hanya berhasil mewujudkan rangsangan emosi yang dapat kita peroleh dalam kehidupan nyata, sedangkan significant form mampu menimbulkan
emosi estetis formalistis yang didapatkan dari komposisi dan bentuk estetis
pada lukisan atau karya seni.
Komentar
Posting Komentar